Menikmati Musim Panas di Vondelpark Amsterdam

Musim panas mungkin adalah waktu yang paling banyak ditunggu orang yang tinggal di negara dengan 4 musim, Belanda salah satunya. Kenapa musim panas paling disukai? Karena selama musim panas orang-orang di Belanda bisa mendapatkan pancaran sinar matahari lebih lama daripada musim-musim yang lain. Bahkan mungkin pada saat musim dingin, orang-orang disini tidak bisa melihat sinar matahari sama sekali. Waktu siang hari pada saat musim panas juga lebih lama. Matahari baru mulai terbenam pada sekitar jam sepuluh malam.

patung Joost van den Vondel


Rasanya agak sedikit aneh saat pertama merasakan atau melihat langsung matahari yang masih bersinar sangat terang pada malam hari karena sudah terbiasa di Indonesia melihat matahari terbenam pada sekitar jam 6 sore. Walaupun masih cukup terang, pada jam 9 malam anak-anak disini sudah disuruh tidur oleh orang tua. Makan malam pun dilakukan pada saat matahari masih terang-terangnya. Tapi tetap, walaupun suasana masih seperti siang hari di sini disebutnya tetap makan malam. Sama halnya seperti sapaan, walaupun masih terang benderang kalau sudah lewat jam 6 malam maka sapaannya bukan selamat sore lagi tetapi sudah selamat malam.




Walaupun musim panas, suhu udara saat ini hanya berkisar sekitar 14-20 derajat celcius setiap harinya. Masih cukup dingin tentu saja untuk orang-orang Indonesia seperti saya ini. Tapi bagi warga asli sini, udara seperti ini katanya sudah cukup hangat. Kalau ada matahari sedikit biasanya mereka akan keluar rumah entah itu untuk jalan-jalan ke pantai atau hanya sekedar duduk-duduk di taman. Salah satu taman yang paling ramai dikunjungi oleh orang di Amsterdam adalah Vondelpark. Nama taman ini diambil dari nama seorang penulis puisi ternama Belanda yang bernama Joost van den Vondel yang patungnya juga bisa ditemukan ditengah taman ini.



Vondelpark letaknya cukup strategis berada diantara Museumplein dan Leidsplein. Taman yang mulai dibangun pada sekitar tahun 1864 ini mempunyai luas sekitar 45 hektare yang menjadikannya seperti oasis ditengah metropolitan Amsterdam. Sepeda motor dan mobil dilarang masuk kedalam area taman ini, hanya para pejalan kaki dan orang dengan sepeda saja yang diperbolehkan masuk.

Pohon-pohon tua yang rindang mengelilingi hampir semua kawasan taman ini. Selain itu Vondelpark juga dikelilingi oleh jalan yang biasanya digunakan untuk bersepeda, jogging, atau jalan-jalan dengan anjing kesayangan. Selain itu masih ada juga air mancur dan panggung yang biasanya digunakan untuk acara pentas musik dan sejenisnya.



Kalau mataharinya cukup terik. Orang-orang di Vondelpark ini biasanya akan melepaskan baju mereka untuk berjemur. Pemandangan seperti ini adalah-pemandangan yang cukup wajar ditempat ini. Suatu hal yang wajar juga jika ada perempuan yang hanya mengenakan bikini ditempat ini. Kapan lagi bisa mendapatkan kehangatan sinar matahari seperti ini.



Saya pernah bertanya kepada teman saya yang asli Belanda tentang mariyuana. Kata mereka, negara sebenarnya tidak secara gambang melegalkan mariyuana tersebut. Tapi tidak pernah melarang penggunaaan barang tersebut juga. Nah Vondelpark ini biasanya digunakan oleh anak-anak muda disini untuk menghabiskan mariyuana sambil menikmati alam bersama teman-temannya. Saya sendiri tidak terlalu menyukai bau mariyuana. Agak bikin mual kalau saya bilang. Bau mariyuanan ini akan dengan sangat mudah kita jumpai diseantero Amsterdam.







No comments:

Post a Comment