Paris Tak Seindah yang Dibayangkan

Paris!
Ibukota dari negara Perancis ini mungkin menjadi salah satu kota impian bagi banyak orang, saya termasuk di dalamnya. 

Dulu saya ingin sekali mengunjungi kota yang katanya adalah kota paling romantis di dunia ini. Apalagi setelah teracuni oleh beberapa film yang mengambil lokasi syuting di Kota Paris.

Menara Eiffel
Menara Eiffel, Musee de Louvre atau Basilika Sacro Couer adalah daftar tempat paling atas yang ingin dikunjungi orang di Paris. Iya, Menara Eiffel memang terlihat sangat romantis dibalut dengan kerlap-kerlip lampu pada malam hari. Walaupun sebenarnya kalau dilihat lebih dekat nampak seperti tiang sutet di dekat pelabuhan.


Tapi berdasarkan pengalaman saya selama beberapa hari di sana, Paris tak seindah dengan apa yang saya bayangkan sebelumnya. Tak seromantis seperti yang ada di film-film. Tak lain dan tak bukan adalah karena tingkat kriminalitasnya yang tinggi. Terutama di tempat- tempat wisatanya. Harus ekstra hati-hati membawa dompet dan tas karena setiap saat copet sudah mengincar barang bawaan kita. Lengah sedikit, dompet atau handphone kita bisa melayang.

Begitu juga pada saat menggunakan kereta api bawah tanah atau Metro di Paris. Tindak kriminalitas seperti pencopetan paling sering terjadi di angkutan umum favorit saya di Paris ini. Apalagi pada saat jam berangkat dan pulang kerja hampir semua gerbong penuh sesak. Semua orang buru-buru dan saling berdesakan untuk mendapatkan tempat di dalam kereta.


Dalam perjalanan dari Gare du Nord menuju ke Musee de Louvre ada seorang turis wanita yang terlihat sedang menangis di dalam gerbong. Dari cerita yang berhasil saya dengar, dia baru saja kehilangan dompet yang ada di tasnya. Kejadian ini semakin meyakinkan saya bahwa cerita tentang tingginya angka kriminalitas terutama pencopetan di Paris memang sangat tinggi.

Pemandangan Kota Paris dari atas Menara Eiffel



Pada hari kedua saat saya berada di Paris, saya pergi ke sebuah toko roti bermaksud untuk membeli sarapan. Pagi itu sudah banyak orang yang mengantri untuk membeli sarapan. Tiba-tiba datang 3 orang berkulit gelap yang menyela antrian untuk langsung menuju ke kasir. Kemudian dengan nada yang cukup keras salah satu dari mereka membentak kasir. 




Saya sama sekali tidak bisa berbahasa Perancis. Tapi dari bahasa tubuh yang bisa saya tangkap, ketiga orang tersebut mencoba meminta sesuatu namun sang kasir tidak memberinya. Hal ini terlihat pada saat sang kasir memberi mereka beberapa roti, mereka hanya membuangnya saja. Bersyukur adegan tersebut diakhiri dengan perginya ketiga orang tadi tanpa terjadi hal yang lebih parah lagi.




Tindak kriminalitas lain yang perlu diwaspadai di Paris adalah scam yang biasanya sering dijumpai di tempat yang banyak dikunjungi wisatawan asing seperti Menara Eiffel dan Musee de Louvre. Beberapa trik yang biasanya dilakukan oleh scamer antara lain dengan mendatangi para turis. Kemudian mereka akan bertanya dari mana asal kita. 

Mereka akan meminta kita menuliskan nama sekaligus membubuhkan tandatangan dengan alasan sebagai tugas kuliah. Namun setelah selesai bertanya-tanya, mereka akan memaksa kita untuk memberikan uang dalam jumlah yang tidak sedikit dengan alasan kita sudah tanda tangan sebelumnya. 


Mereka akan mengundang dan meminta bantuan teman-temannya untuk melancarkan aksinya. Untuk menghindari kejadian seperti ini, triknya adalah dengan berpura-pura tidak bisa berbahasa Inggris. Lalu ucapkan sorry dan segera tinggalkan mereka. Jangan pernah tanggapi satu pertanyaan pun apalagi sampai mau disuruh tanda tangan. 



Modus lain yang digunakan scamer di Paris adalah dengan berpura-pura menjual cincin. Mereka akan memasuk sesuatu berbentuk seperti cincin ke dalam jari kita. Untuk mencegahnya, kita harus mau menolaknya dari awal. Karena jika kita tidak menolak, maka orang tersebut akan memasukan cincin tersebut kedalam jari kita dan membawa kita kesuatu tempat untuk memeras kita. Cincin dengan benang tersebut tidak mudah dilepaskan dari jari.

Musee de Louvre


Jalan-jalan menyusuri Kota Paris sampai larut malam juga bukan sesuatu yang menyenangkan. Banyak gelandangan mabuk di pinggiran jalan di Kota Paris. Banyak dari mereka yang memeras atau meminta uang kepada setiap orang yang lewat. Gelandangan tidak hanya didominasi oleh warga imigran Afrika, tetapi banyak juga warga kulit putih yang setiap hari tidur di emperan toko. Bule-bule tersebut mungkin kalau tinggal di Indonesia sudah jadi bintang FTV yang top. 


Bau pesing cukup menyeruak dibeberapa tempat karena banyak orang kencing disembarang tempat. Toilet tidak ada yang gratis. Paris memang indah, tapi tak seindah yang dibayangkan. 

4 comments:

  1. Walaupun tingkat kriminalitas tinggi tapi paris selalu punya daya tarik tersendiri untuk dikunjungi. Intinya harus selalu waspada ya mas?? Nice share..

    Mampir jga ke blog sederhana kita ya mas..
    http://ranseltravel.com/blog

    ReplyDelete
  2. Suka sekali info ini... Dari cerita kawan2 yg pernah kesana byk yg indah indah saja... Hmmmm sekarang kita bisa tahu sisi lain dari kota Paris. Thanks ya!!

    ReplyDelete
  3. Abis ngalamin pra kejadian, tpi udh biasa pasang mode curiga, mode menolak apapun, alhamdulillah aman smpe swedia.

    ReplyDelete
  4. Abis ngalamin pra kejadian, tpi udh biasa pasang mode curiga, mode menolak apapun, alhamdulillah aman smpe swedia.

    ReplyDelete