Terterjang Ombak (lagi) di Pantai Watulawang


Setelah sekian lama tidak menunaikan hobi kita yang dulu, yaitu camping di pantai. Akhirnya saya bersama-sama teman kembali mulai menggiatkan hobi kita yang tertunda karena kesibukan masing-masing. Kali ini kita putuskan untuk berkemah di Pantai Watulawang, Gunung Kidul. Pantai Watulawang adalah sebuah pantai yang relatif masih sedikit sepi walaupun letaknya sangat dekat dengan Pantai Pulang Sawal atau yang biasa dikenal orang dengan nama Pantai Indrayanti yang sudah sangat terkenal itu.







Saya bersama lima teman yang lain, kebetulan ada teman yang datang juga dari Semarang pergi ke Pantai Watulawang menggunakan 3 sepeda motor. Rasanya sudah tidak susah buat nemuin Pantai Watulawang karena kita memang sudah hafal wilayah pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul. Sebelumnya saya juga pernah bersama teman saya datang ke Pantai Watulawang pada jam 3 dinihari hanya untuk numpang baca pada pagi harinya.







Berangkat ke dari rumah pada pukul 14.00 dan sampai di Pantai Watulawang sekitar pukul 16.30. Keadaan pantai cukup sepi dan tidak banyak orang yang berkunjung. Karena kita mau menginap semalam di pantai ini, kita terlebih dulu harus mencari tempat untuk memarkirkan kendaraan kita. Sebenarnya kita berencana untuk memarkir di tempat yang lebih dekat ke pantai, kemudian datang lah ibu-ibu yang ngomong kalau parkir disitu nanti malam tidak akan ada yang jaga. Ibu tersebut kemudian menyuruh kita untuk membawa kendaraan kita ke parkir yang berada didekat warung ibu tersebut dengan biaya Rp. 10.000 permalam permotor.



Beruntung karena kita datang tepat pada waktu menjelang matahari akan menghilang dari peredaran. Sunset pada sore itu cukup indah, lumayan bisa sebagai obat lelah setelah kita menempuh perjalanan yang lumayan bikin bokong kita pegal. Setelah matahari menghilang kita baru mencari lokasi untuk mendirikan tenda. Kami pilih tempat yang agak sedikit menjauh dari bibir pantai karena ingat kita pernah terterjang ombak waktu camping di Pantai Baru, Bantul. :D



Sampai jam 7 malam, hanya ada kita yang berada di pantai tersebut. Tapi tiba-tiba dari kejauhan terlihat banyak sorot lampu yang berjalan mengarah ke tempat dimana kita mendirikan tenda. Dan benar saja, ternyata serombongan orang yang juga akan ikut berkemah di Pantai Watulawang. Duhhhh dalam hati kita sih ganggu ketenangan kita aja nih orang-orang. Ternyata diantara rombongan tersebut ada yang pernah ketemu dan akhirnya disempatkan untuk ngobrol-ngobrol sebentar.

Malam dipinggir pantai kita habiskan dengan membuat api unggun sembari menyeduh kopi untuk menghangatkan suasana yang kebetulan agak terasa dingin karena angin yang bertiup sangat kencang. Tenda yang kita dirikan juga hampir saja terbang karena beberapa kali diterjang angin yanga cukup kencang. Satu lagi nih yang bikin nggak asyik malam itu, yaitu datangnya  bapak-bapak yang memungut (katanya) retribusi kebersihan pertenda Rp. 1.000. Kok jadi mahal gini ya mau menikmati alam? Padahal sebelum masuk kita juga sudah ditarik retribusi Rp. 1.000 perorang. Hmmmmmm....... untuk sekedar menikmati alam itu juga sekarang harus bayar juga. :(




Karena sudah larut malam dan kopi pun sudah nggak bersisa, akhirnya kita memutuskan untuk tidur.Nggak ada masalah sama sekali malam itu walaupun angin tetap bertiup secara kencang. Masalah justru datang pada pagi hari setelah kita bangun. Saat kita jalan-jalan di pinggiran pantai buat gerakin badan, tiba-tiba datang ombak yang lumayan besar. Kita pikir ombak tersebut tidak akan sampai ke tenda karena letaknya yang cukup berada di pinggir. Tapi ternyata ombak sampai juga dan menerjang ombak kita sampai basah kuyup. Saya jadi ingat kejadian waktu pertama terkena ombak saat waktu camping di Pantai Baru. Kali ini nggak panik sama sekali, malah ketawa dan geli sendiri. :D untungnya sih barang-barang aman semua. Cuma senter aja yang sekarang masih rusak.

Nasib banget ya bisa terterjang ombak sampai dua kali, semoga nggak bakal kejadian lagi ya :)

2 comments: