Bangkok: Jalan-jalan Pertama Ke Luar Negeri

Bangkok adalah kota pertama yang saya injak di luar Indonesia. Butuh banyak sekali perjuangan sampai pada akhirnya saya bisa sampai di kota yang dalam ingatan masa kecilku sangat melekat dengan nama buah-buahan. Gimana enggak yang nama buah-buahan yang aku tau ada embel-embel Bangkoknya. Mulai dari jambu sampai dengan pepaya Bangkok.





Oh ya perjalanan ke Bangkok bukan cuma perjalanan pertama buat saya buat saya ke luar negeri, tapi juga perjalanan saya pertama saya menggunakan pesawat terbang. Duhhh kalau diingat waktu itu, mukaku pasti keliatan ndeso banget waktu ada didalam pesawat. Terutama pas pesawatnya itu mau lepas landas. Jantung itu tiba-tiba berdegup kencang. Untungnya sih nggak punya penyakit jantung, jadi aman-aman saja. Perjalanan dari Jakarta ke Bangkok selama 3 jam juga nggak bisa buat saya memenjamkan mata sedikitpun. Yang ada perasaan deg-degan dan campur aduk ngga tau mau ngapain. Takut ada apa-apa sama pesawatnya. Tapi untunglah semuanya baik-baik saja.





Saat mendarat di Bangkok, hal pertama yang saya rasakan adalah saya merasa seperti berada di tempat yang asing. Udah gitu sendirian pula, berasa kaya orang ilang. Lihat papan pengumuman yang kebanyakan dari tulisan thailand membuat saya semakin gugup dan takut nyasar. Ya orang nggak bisa baca tulisan mereka sama sekali. Pas di pemeriksaan imigrasipun petugasnya berbicara dalam bahasa inggris yang susah buat saya mengerti. Bahasa inggris saya sih memang ngga bagus-bagus amat. Tapi biasanya saya tetap bisa menangkap apa yang orang bicarakan. Tapi di Thailand, kebanyakan orangnya berbicara dalam bahasa Inggris yang susah saya  tangkap.



Kalau menurut saya Bangkok itu tidak terlalu jauh beda dengan Jakarta. Soalnya pemandangan hampir sama kaya di Jakarta. Kanan kiri yang terlihat adalah gedung pencakar langit yang tinggi menjulang. Jalanannya sih macet juga walaupun ngga macet parah kaya kota Jakarta. Bangkok juga udah punya skytrain yang bisa membantu mengurangi kemacetan. Nah kalau kereta yang ini saya suka banget, hampir setiap hari selama di Bangkok pasti naik skytrain kemana-mana. Hal lain yang membedakan Bangkok dengan Jakarta adalah sungai yang bersih. Sungai-sungai di Bangkok masih bisa digunakan sebagai sarana penunjang transportasi kota. Kita bisa melihat sisi lain Kota Bangkok dengan menyusuri Sungai Chao Praya. Beberapa trotoar di Bangkok tidak ubahnya seperti trotoar lain di Indonesia yang biasa digunakan untuk berjualan. Tapi trotoar tersebut masih terlihat bersih dan rapi.


Mayoritas penduduk Bangkok beragama budha, ngga heran jika dibeberapa sudut kota banyak kita temukan tempat sembahyang bagi para penduduk. Candi-candi atau wat juga sangat terawat dan masih digunakan sebagai tempat ibadah sekaligus wisata bagi orang dari luar Thailand. Kebetulan muka orang Thailand dan Indonesia ada sedikit kemiripan, jadi saya berusaha untuk ikut masuk kedalam beberapa wat tersebut melalui pintu untuk orang lokal, Soalnya kalau lewat pintu turis harus bayar.Beberapa kali aksi itu memang berhasil, mereka ngga ada yang tau kalau saya sebenarnya bukan orang Thailand.



Hal lain yang sangat menonjol dari Bangkok adalah dunia hedonismenya dan dunia malamnya. Samalah kaya Jakarta, banyak tempat perbelanjaan. Mulai dari yang kelas emperan toko sampai mall yang kelas atas. Ini nih, kalau ngomongin masalah dunia malam di Bangkok ngga bakal ada habisnya. Mau cari yang kaya apa juga ada. Mulai dari cafe-cafe yang menjajakan cewek-cewek asli berbusana seksi sampai dengan cewek-cewek kw yang kadang lebih cantik daripada cewek-cewek Indonesia. Tinggal kamunya aja mau pilih yang kaya apa. :p



Sampai saat ini sih, Bangkok masih cukup menarik buat saya untuk saya kunjungi lagi. Selain kota ini merupakan kota diluar Indonesia yang saya kunjungi, tetapi saya sangat suka dengan skytrainnya. Saya selalu mencoba menaiki kereta di kota yang saya kunjungi.


2 comments: