,
Embung nglanggeran
Jika mendengar kata Nglanggeran mungkin sudah identik dengan yang namanya gunung api purba. Tempat ini terletak di Kecamatan Pathuk Kabupaten Gunung Kidul. Berjarak hanya sekitar 1 jam dari kota Jogjakarta. 


Dari puncak gunung ini kita bisa melihat pemandangan kota Jogja. Apalagi kalau kita melihatnya pada malam hari, Yang terlihat semuanya adalah pancaran cahaya lampu dipenjuru kota. Puncak Nglanggeran juga merupakan salah satu tempat favorit untuk camping. Menanti indahnya sunrise pada pagi hari. Saya pernah camping sekali bareng anak-anak Couchsurfing.




,


Tau tempat ini gara-gara banyak teman yang posting fotonya di Facebook dan Path. Penasaran dengan bukit yang cukup keren di foto mereka. Saya pikir itu bukan di Jogja, tapi ternyata letaknya tidak terlalu jauh dari kota. 

Namanya bukit Kebun Buah Mangunan yang terletak di kecamatan Dlingo kabupaten Bantul. Berada tidak terlalu jauh dari Imogiri yang memang sudah terkenal karena terdapat makam-makam raja Mataram.
,


Buat para pemburu kuliner di Jogja, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya bakmi jawa. Bakmi jawa bisa ditemukan dihampir semua sudut Jogja. Mulai dari pinggiran jalan sampai dengan restoran. Bisa dibilang bakmi jowo adalah makanan khas Jogja selain gudeg.
,
Pemilihan umum tinggal beberapa minggu lagi, spanduk-spanduk yang mengingatkan kita agar ikut berpartisipasi dalam pemilu ada dimana mana. Seberapa penting sebenarnya pemilihan umum itu bagi negara saya ngga terlalu ngerti. 

Tapi bagi saya itu sama sekali ngga penting. Saya masih ingat sekali, sampai sekarang saya baru sekali ikut berpartisipasi dalam pemilu. Setelah itu mungkin karena kecewa atau tidak percaya lagi sama wakil rakyat yang (katanya) terhormat itu, saya tidak berpartisipasi dalam pemilu lagi. 

Saya yakin masih ada wakil rakyat yang benar-benar bekerja dan berjuang menyampaikan aspirasi rakyat. Tapi sudah kadung kecewa dan tidak percaya lagi.


Musim kampanye belum juga dimulai, tetapi sudah banyak yg nyolong start terlebih dulu. Ada yang modus ngucapin selamat tahun baru, ucapan natal lah. Buat saya itu seperti kampanye yang terselebung.


Dari pertama kali saya pindah ke Jogja tahun 2012 lalu. Saya sudah melihat billboard supergede dibeberapa spot di wilayah Jogja.  Orang yang biasa lewat lampu merah Kentungan dan GOR Kridosono pasti sering melihat. Billboard itu bergambar KRMT Roy Suryo Notodiprojo. 

Dari pertama yang saya ingat, dia bilang mendukung RUU keistimewaan Jogja sampai yang terakhir ucapan tahun baru Imlek. Mungkin ini cuma sentimen pribadi saya aja, tapi saya sampai bosen liat foto dia terus setiap hari.

Hari ini saya bersepeda mengelilingi ring road Jogja. Apa yang saya lihat? Billboard Roy Suryo bertebaran sepanjang  jalan minta dukungan pada pemilu besok, serasa melihat bapak-bapak tua yang suka selfie dan narsis. Ngga ada cara lain ya buat berkampanye yang ngga mengganggu pemandangan?


Yang pasti bukan cuma billboard dan spanduk Roy Suryo aja yang mulai merusak keindahan kota. Calon-calon lain pun ikut berlomba lomba memasang foto mereka. Ya mereka mulai nyampah dan beberapa dari mereka ada yg merusak lingkungan. Memaku poster mereka dipohon. 


,
Saya adalah pesepeda. Hampir setiap hari menggunakan sepeda untuk beraktifitas. Sepeda adalah salah satu cara saya untuk menghemat biaya BBM dan juga untuk mencintai lingkungan karena bisa mengurangi polusi udara. Selain itu bonus dari bersepeda adalah badan menjadi sehat.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemacetan di Jogja akhir-akhir ini menjadi semakin parah. Pertambahan jumlah kendaraan bermotor tidak bisa ditahan. Jalanan Jogja yang kecil semakin penuh dengan berbagai macam besi bermesin itu. 


Sepeda mungkin adalah salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan itu. Tapi sayang di Indonesia pesepeda adalah warga kelas paling bawah. Keberadaan para pesepeda kurang dihargai. Tidak seperti di Belanda atau negara Eropa lainnya. Pesepeda adalah warga kelas satu yang sangat dihargai.


Dibeberapa tempat di Jogja, sebenarnya sudah ada beberapa jalur jalan yang dibuat untuk jalur sepeda. Dicat untuk pembatas garis dan bergambar sepeda. Gambar sepeda itu artinya jalur sepeda kan? Tapi pada kenyataannya jalur jalur itu hanya dipakai untuk parkir mobil disepanjang jalan. 


Bahkan beberapa gedung merasa bahwa jalan di depan mereka adalah miliknya, sehingga lebih mementingkan customer mereka yang akan parkir di depan toko tanpa peduli bahwa itu adalah jalanan umum. Parahnya lagi gedungnya itu berada di dekat lampu lalu lintas. Jadi semakin menambah kemacetan. 

Contohnya seperti restoran Madam Tan dan Rumah Sakit Panti Rapih. Ga cuma gedung milik swasta, gedung milik pemerintah dan instansi pendidikan pun begitu. Membiarkan jalanan menjadi parkir tanpa dosa.


Semua lampu lalu lintas di wilayah Kota Jogja sudah dibuat ruang tunggu untuk para pesepeda. Itupun banyak yang dipakai oleh para pesepeda motor lebih parahnya lagi saya jumpai mobil ataupun bus Transjogja yang menutupi ruang tunggu sepeda. 

Saya tidak mau menutupi bahwa ada beberapa pesepeda lain yang tidak menggunakan fasilitas itu dengan semestinya. Mereka lebih senang melaju menerebos lampu merah. Tapi saya selama ini telah mencoba mentaati peraturan untuk tidak menerobos lampu merah. Kalaupun saya tidak memakai fasilitas ruang tunggu itu karena memang sudah ketutup sama pengendara lain.

Cukup banyak dilema menjadi pesepeda. Kalau lewat di jalur cepat, pasti diklakson mobil. Kalau mau lewat jalur lambat, jalannya sudah sempit karena dipakai untuk parkir mobil. 

Parkir untuk sepeda masih sangat sulit ditemui. Kalaupun ada pasti harus mau mengalah sama sepeda motor. Besi yang harusnya jadi parkir sepeda tertutup badan sepeda motor. Parkir sepeda yang sudah cukup bagus adalah di Ambarukmo Plaza walaupun tidak terlalu luas.

Semoga nanti ada kebijakan yang berpihak pada para pesepeda. Tidak menjadikan para pesepeda warga kelas bawah lagi. Dan juga dibangun fasilitas yang mendukung para pesepeda. 

Kita boleh bermimpi kan?


,

Jum'at lalu tanggal 13 Februari 2014, ada acara Jogja Dragon Festival di area 0 Kilometer. Saya dan Ricky teman saya datang kesana untuk melihat. Saya sama sekali belum pernah melihat yang namanya barongsai secara langsung. 

Acaranya cukup meriah, banyak orang yang datang memadati seluruh area pertunjukan. Jalan Malioboro dan jalan-jalan di sekitarnya ditutup untuk kelancaran acara.
,














Untuk sebagian orang, salah satu pemandangan terbaik di dunia ini adalah sunrise. Banyak sekali orang yang rela meluangkan waktunya bangun pada pagi buta untuk melihat keindahan tersebut. Salah satunya adalah saya. Kali ini saya berkesempatan untuk melihat indahnya matahari terbit itu dari Punthuk Setumbu.

Mungkin nama itu sangat asing untuk beberapa orang. Tapi nama itu sudah cukup dikenal para pemburu matahari tersebut. Saya pun tahu nama tempat itu dari salah satu agen tour dijalan Sosrowijayan Malioboro. Kebetulan ada teman saya dari Belanda datang ke Jogja untuk melihat candi Borobudur. Dia sengaja mencari paket tour di jalan tersebut. Akhirnya kita nemu paket tour ke Borobudur dan sunrise di Punthuk Setumbu. Kata mbak-mbak yang jaga travelnya, ngga bakalan rugi datang kesana.
,
Saya masih ingat  betul waktu kecil suka mencari wader dan belut disawah setiap sore. Apalagi kalau ada sawah yang baru dipupuk, banyak belut yang mati dan kemudian akan muncul dipermukaan lubang tempatnya bersembunyi. Kalau untuk mencari wader, biasanya kami anak - anak kampung menggunakan getah pohon luh (saya tidak tahu bahasa Indonesianya untuk pohon luh).